Lupung Coffee Tempat Ngopi Terbaik di Sekadau
Lupung Coffee: Tempat ngopi dan ngo pi (ngolah pikir) terbaik di Sekadau. photo by Thoe T. |
SEKADAU NEWs : Di mana tempat paling
nyaman ngopi di Sekadau?
Sebelum menjawab
pertanyaan itu, mari kita berbincang terlebih dahulu tentang kopi.
Kopi. Hari ini bukan
saja tanaman hasil dari buah sebesar jari kelingking yang diolah, sedemikian
rupa, menjadi minuman. Disangrai terlebih dahulu. Lalu dihaluskan menjadi
bubuk. Kemudian, disajikan sebagai minuman beraroma wangi sedap sekali yang
diminum waktu panas.
Namun, kopi hari ini
menjadi kebutuhan. Boleh dikatakan sebagai minuman wajib bagi sebagian besar
orang, sebagaimana halnya nasi. Maka tidak mengherankan di mana-mana tumbuh
subur warung kopi, kedai, bahkan kafe.
Orang kini banyak
berkumpul di warung kopi atau kafe. Baik sebagai public sphere maupun
sekadar kongkow-kongkow. Meeting tidak lagi di kantor, melainkan di kafe.
Demikian juga orang bertemu di kafe. Sembari nyeruput kopi. Obrolan dan diskusi menjadi lancar.
Tak syak, kini warung kopi dan kafe juga berfungsi sebagai "pusat informasi" dan pertukaran transaksi. Maka ngopi (minum kopi) dan ngo pi (ngolah pikir) kini satu paket. Banyak ide. Bahkan bisnis. Orang meeting. Atau pekerjaan selesai di warung kopi.
Ngopi kini berubah menjadi gaya hidup. Bahkan kantoran. Kantor zaman now bukan lagi menetap, seperti jadul. Melainkan kantor bisa di sembarang tempat dan pada setiap saat. Bahkan ada warkop yang nonstop. Buka tanpa jeda.
Baca Lawang Kuwari
Di kota Sekadau, Kalimantan Barat. Di mana total populasinya sekabupaten
ditengarai 240-an ribu. Tentu tidak semuanya minum kopi di warkop atau kafe.
Namun, agaknya kafe yang ini beda.
Ngopi bareng salah seorang pejabat tingkat provinsi, Sudarno, di Lupung Coffee sembari bincang-bincang tentang rakyat. |
Ini lokus kafe dimaksud. Terletak di Jalan Merdeka Selatan No.18, Mungguk, Kec. Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau. Dahulu kala, era tahun 1980-an, merupakan tempat kediaman Prefek Lukas Spinosi CP. Petinggi Gereja Katolik di wilayah Sekadau yang statusnya masih wilayah misi.
Baca Tugu Ayam Sekadau
Namun, agaknya yang beruntung mendapat tanah stategis yang berada di jantung kota Sekadau ini adalah Gerakan Credit Union Keling Kumang (GKCU). Salah satu entitas usahanya adalah Lupung Cofee ini.
Menurut Musa, salah seorang aktivis CU Keling Kumang, "Misi hanya sudi menjual tanah ini ke CUKK. Sebenarnya bukan 'menjual' melainkan memberikan mandat, alih kelola, agar peruntukannya masih bisa dinikmati masyarakat, orang kecil."
Baca Institut Teknologi Keling Kumang
Maka bukan hanya kafe ada di sini. Melainkan juga di sampingnya terbuka lebar sebuah mart milik CKCU.
Munaldus, salah seorang yang memiliki visi ke depan, beberapa tahun silam telah melihat peluang, "Ini bagian dari 'spin off' CU yang harus mereformasi diri ke dalam berbagai entitas usaha, jika ingin berkembang dan besar.
Konsepnya adalah desa mengepung kota. Kita kuasai perekonomian mulai dari desa," katanya memaparkan konsepnya kepada penulis, suatu waktu.
Lupung Coffee benar-benar dirancang dengan saksama sedari awal mula. Meski desain kafenya minimalis, tetap menuansakan kemodernan. Tapi terkesan apik dan artistik. Lagi resik. Rapi teratur. Menawarkan selain kenyamanan dan keindahan, lebih lagi di malam hari, Lupung Coffee memberi nuansa berbeda.
Rasa penat dan dahaga terpuaskan di sini. Diiringi sayup lagu khas daerah Sekadau, kafe ini sungguh menuansakan warna lokal.
Ngopi dan ngopi bersama Stefanus Masiun, Musa, dan Igoh dari Kapuas Hulu. |
Hilarius Gimawan, Sang Manager. |
Atas dasar pertimbangan nama baik dan keramat itulah, kafe ini diberi nama," terang Hilarius Gimawan, Manager Koperasi Konsumen Keling Kumang Union (KKU), didampingi Theo T., kepala unit Keling Kumang Mart di Sekadau yang sekaligus manajer operasional Lupung Coffee.
Namun, nyeruput kopi di tempat. Ditingkah suasana kafe yang
mempesona, sungguh tak ada duanya. Apalagi suasana senja. Atau di malam hari.
Baca Tugu Ayam SekadauPondok Inspirasi Di Pinggir Kota Sekadau
Lupung Coffee. Setiap hari
dipenuhi pengunjung. Ini sebuah fenomena baru di Sekadau. Jika malam Minggu,
atau esoknya hari libur, maka nyaris tak mendapat tempat.
Pukul rata, pada hari biasa, tidak kurang dari 500 pengunjung. Jika malam Minggu dan hari libur, bisa dua kali lipatnya.
Bersiap-siap saja jajaran direksi dan owner
menambah space. Ataukah bahkan membangun baru Lupung Coffee di kota
lain di Kalimantan Barat yang pastinya telah ada dalam road map para
pengelola.
Lupung Coffee. Bukan sekadar ngopi! (Rangkaya Bada)