Mgr. Bumbun in Memoriam
SEKADAU NEWs - PONTIANAK: Dalam dukacita mendalam, Redaksi menerima kabar bahwa Mgr. Bumbun telah mengembuskan napas terakhir pada pukul 21.12 malam, 30 September 2024, di Pontianak
Mgr. Bumbun, sang "cinta yang hidup", kini telah pergi dari dunia ini. Namun, jejaknya dan segala pengabdian untuk Kalimantan Barat akan selamanya terukir dalam memori kita.
Gembala sejati Keuskupan Pontianak (1976 - 2014) kini telah kembali kepada Sang Sumber Kehidupan, bertepatan dengan hari peringatan Santo pelindungnya, Hieronymus.
Mgr. Bumbun, Uskup Agung Emeritus Keuskupan Pontianak, telah kembali ke pangkuan Sang Maha Cinta dengan moto hidupnya, "amor non amatur"—mencinta, bukan dicintai.
Disemayamka dii Katedral Pontianak
Selamat jalan menuju keabadian, Mgr. Bumbun! Karyamu sebagai salah satu pionir kemandirian Gereja Katolik di Kalimantan Barat akan selalu dikenang. Upahmu kini menanti di surga.
Saat ini, jenazah Mgr. Bumbun terbaring di Gereja Katedral Pontianak. Selama tiga hari ke depan, akan diadakan Misa Requiem yang dipimpin oleh Uskup-uskup yang terhormat: hari pertama oleh Mgr. Valentinus, Uskup Sanggau; hari kedua oleh Mgr. Samuel Sidin, Uskup Sintang; dan hari ketiga oleh Mgr. Agustinus Agus.
Lahir pada 5 Agustus 1937 di Menawai Tekam, Mgr. Bumbun ditahbiskan sebagai imam pada 27 Juli 1967 dan diangkat menjadi Uskup Agung Pontianak pada 26 Februari 1977, melanjutkan tongkat kepemimpinan setelah Mgr. Herculanus Joannes Maria van der Burgt, O.F.M. Cap.
Amor non amatur
Saat dilantik sebagai Uskup Agung, Mgr. Bumbun memilih moto "Amor non amatur", sebuah pernyataan tentang cinta yang aktif, menekankan peran kita dalam mencintai tanpa pamrih.
Beliau juga menjabat sebagai administrator Apostolik Keuskupan Sanggau dari 8 Juni 1982 hingga 22 Januari 1990.
Setelah pensiun pada 3 Juni 2014, Mgr. Bumbun menetap di biara Ordo Kapusin dan tetap aktif melayani dan memimpin Misa di Pontianak.
Momen pertemuan dengan Mgr. Bumbun selalu menjadi kenangan tak ternilai. Di setiap pertemuan hangat di Jalan Pattimura, Pontianak, kehadirannya membawa ketenangan dan kebanggaan. Senyumnya yang tulus dan rasa ingin tahunya terhadap perkembangan umat Katolik di Sanggau selalu menghangatkan hati.
Ketulusan dan dedikasi Mgr. Bumbun dalam melayani umat akan selalu dikenang. Ia adalah teladan sejati, dan warisannya akan hidup selamanya di dalam hati kita. Selamat jalan, Mgr. Bumbun. Cahaya yang perlahan memudar ini akan selalu menyinari jalan kita.
-- Masri Sareb Putra